TANGERANG - Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2) dan Bumi Serpong Damai (BSD) yang berada di wilayah Kabupaten Tangerang Provinsi Banten ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN) oleh pemerintah pusat.
Sejumlah tokoh elemen masyarakat Kabupaten Tangerang merespon positif kebijakan tersebut.
Koordinator Forum Aktivis Tangerang (Fortang) Taher Jalalulael berpendapat dengan ditetapkannya dua perusahaan raksasa di Kabupaten Tangerang yakni PIK2 dan BSD sebagai PSN oleh pemerintah pusat akan mempercepat pertumbuhan ekonomi diwilayah sekitar.
"dari sisi positif lainnya, ada tanggung jawab bagi PIK2 dan BSD untuk proses anggaran bersumber dari dua perusahaan tersebut tanpa secuil pun dibebankan APBN atau ABPD, " ujar Taher kepada wartawan Rabu (22/5/2024).
Terlebih, kata Taher pemerintah daerah diyakini akan terbantu dalam proses penataan ruang, sarana infrastruktur yang proposional.
Namun, pemerintah pusat dan daerah harus memastikan proses proyek yang dikerjakan oleh pihak swasta berjalan dengan mengedepankan rasa keadilan ditengah-tengah masyarakat.
"Saya dan kawan-kawan aktivis di Tangerang siap mengawal PSN yang dijalankan oleh PIK2 dan BSD."
"Sejauh yang saya amanati proses pengerjaan proyek dua perusahaan raksasa ini cukup baik, ketika menemukan problem dengan masyarakat dilevel bawah langsung di respon baik oleh mereka, " kata Taher.
Baca juga:
Tony Rosyid: PKB Masuk Koalisi KPP?
|
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Kholid Ismail mengatakan penetapan PSN oleh pemerintah pusat di wilayahnya dinilai sudah tepat.
Pihaknya pun sebelumnya sudah mendukung pembangunan kota satelit yang diprakarsai oleh PIK2 untuk dibagian utara Kabupaten Tangerang dan BSD dibagian selatan Kabupaten Tangerang.
"apalagi dengan penetapan PSN oleh pemerintah pusat, tentu berefek positif untuk kemajuan pembangunan, penyerapan tenaga kerja, perputaran ekonomi dan pendapatan daerah di Kabupaten Tangerang, " ujar Kholid.
Lanjut Kholid, sebagai wakil rakyat daerah dirinya mengaku akan memastikan PSN yang dikerjakan oleh PIK2 dan BSD di Kabupaten Tangerang berjalan sesuai rencana.
"semua unsur masyarakat kita upayakan keterlibatannya dan diberikan edukasi, sosialisasi agar meminimalisir problem di tengah proses pembangunan, " paparnya.
Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Ahmed Zaki Iskandar mengungkapkan alasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2) dan Bumi Serpong Damai (BSD) ditetapkan sebagai proyek strategis nasional (PSN). Menurut Zaki dengan adanya keterlibatan pihak swasta makan akan membantu pemerintah pusat dalam melaksanakan pembangunan.
Namun begitu Zaki mengungkap meski berstatus PSN, pengembangan PIK 2 dan BSD nantinya tidak akan menggunakan uang negara atau APBN. Status PSN, lanjut Zaki hanya akan membantu percepatan proses penerimaan rekomendasi pembangunan dari kementerian terkait sehingga mulai dari perencanaan sampai dengan pengembangan pun akan mendapat kemudahan.
Mantan Bupati Tangerang ini menjelaskan untuk Kawasan PIK 2 akan mengembangkan kawasan green area dan eco-city yang disebut Tropical Coastland dengan dilengkapi kawasan wisata mangrove. Harapannya kawasan ini dapat menjadi destinasi pariwisata baru yang berbasis hijau guna menarik para wisatawan.
Dimana sampai saat ini saja jelas Zaki kawasan PIK 2 telah dibangun hutan mangrove seluas 200 ha dan akan dilakukan penambahan sekitar 200 ha yang akan dijadikan destinasi wisata, sekaligus permukiman.
"Untuk nilai investasi PSN di PIK 2 diperkirakan mencapai Rp65 triliun dengan harapan menyerap 6.235 tenaga kerja langsung dan 13.550 tenaga kerja sebagai efek pengganda, ” papar Zaki.
Sedangkan untuk kawasan BSD jelas Zaki akan fokus pada pembangunan di bidang pendidikan, biomedical, dan digital, dengan lahan yang akan digunakan seluas 59, 6 hektar (ha).
Dari luas itu jelas Zaki, 49 ha disediakan untuk pembangunan kampus universitas tingkat nasional dan internasional. Dengan bidang yang akan difokuskan pada fakultas medis, kedokteran, farmasi, dan teknologi beserta perangkatnya. Serta 10 hektar diantaranya akan digunakan untuk bio medical center. Di mana nantinya akan dibangun rumah sakit, klinik kesehatan, serta sarana-prasarana kesehatan lainnya.
Secara keseluruhan, proyek ini diproyeksikan akan menyerap 10.065 tenaga kerja secara langsung maupun tidak langsung. Dengan estimasi penghematan devisa Rp10, 1 triliun, dan perolehan devisa Rp5, 6 triliun dari pengembangan layanan kesehatan dan biomedical, ” pungkasnya. (Hadi)